FYAN WIWIET
Budidaya tanaman kopi yang ada di desa Cangkringan, kecamatan Pakem, kabupaten Sleman, Yogyakarta yang di tanam oleh petani dan sebuah proyek adalah jenis kopi arabika dan kopi robusta. Mula penanaman kopi pada tahun 1902 dan luas penanaman 300ha. Di desa cangkringan bagus buat penanaman kopi arabika dan kopi robusta, selain kopi arabika dan kopi robust ternyata di daerah cangkringan cocok buat menanam Sengon dan lamtoro, tetapi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi adalah kopi sehingga petani lebih suka menanam kopi. Pohon pete ternyata tidak baik di tanam di daerah tersebut. Varietas kopi arabika yang di tanam di daerah cangkringan 795. Produksi kopi arabika 10-15 kuwintal/ ha, 1 kg kopi kering termasuk 6 kg kopi basah.
BIOLOGI TANAMAN KOPI
Sistem Percabangan
Kopi (Coffea spp) adalah species tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapan mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting-rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang yang sifat dan fungsinya agak berbeda.
Sistem Perakaran
Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah perakarannya tidak di beri mulsa.
Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang sehingga relatif mudah rebah.
Bunga dan Buah
Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur ± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah, jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi bunga secara serempak dan bergerombol
EKOLOGI KOPI
Syarat iklim
Kopi dapat tumbuh pada berbagai berbagai kondisi lingkungan tetapiuntuk mencapai hasil optimal memerlukan persyaratan tertentu. Zona terbaik pertumbuhan kopi adalah antara 20° Lintang Utara dan 20° Lintang Selatan. Oleh karena itu produsen kopi dunia adalah negara-negara yang terletak pada wilayah tersebut. Indonesia yang terletak pada zona 5° LU dan 10° LS secara potensial merupakan daerah kopi yang baik. Sebagian besar daerah kopi di Indonesia terletak antara 0°- 10° LS (Sumatera Selatan, Lampung, Bali, Sulawesi Selatan) dan sebagian kecil antara 0°-5° LU (Aceh dan Sumatera Utara)
Unsur iklim yang banyak berpengaruh terhadap budidaya kopi adalah (tinggi tempat), temperature, dan tipe curah hujan. Elevasi dan temperatur mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Temperature rata – rata tahunan indonesia pada ketinggian permukaan laut adalah ± 26 °C dan turun ± 0,6 °C setiap naik 100 m
Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang mencakup struktur, tekstur, dan topografi tanah sangat mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman kopi. Tanaman kopi menurut persyaratan yang satu pihak cukup berpori sehingga memungkinkan air mengalir kedalam tanah (drainase) secara bebas, tetapi di pihak lain harus dapat menahan cukup air. Karenanya, tanaman kopi tidak cocok untuk ditanam ditanah yang terlalu lekat karena terlalu banyak air, sebaliknya tidak pula cocok untuk ditanam ditanah berpasir krena terlalu berpori (porous. Tanah liat medium agaknya merupakan tanah ideal bagi tumbuhnya tanaman kopi. Kedalaman tanah juga perlu diperhatikan, karena hal ini akan menjamin tersedianya cukup air. Dianjurkan bahwa penanaman kopi dilakukan pada tanah yang kedalaman minimum 1,8 m³. karena pada tanaman kopi mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dan memperluas system akarnya, tanah yang dalam akan dapat memberi bahan –bahan makanan (nutrein) derajat keasaman juga perlu diperhatikan. Tanaman kopi akan tumbuh dengan baik pada tanah yang agak asam, idealnya pada derajat keasaman pH 6.
Kadar humus juga juga sangat berpengaruh terhadap pertumbnuhan tanaman kopi. Lapisan atas tanah yang kaya akan bahan organic sebagaimana terdapat dibawah pohon dihutan yang sangat baik bagi pertumbuhannya. Tanah dilereng-lereng disepanjang disertai upaya-upaya untuk mencegah erosi. Derajat kemiringan lereng tadi sebaiknya tidak lebih 25-30°
Zona Tanaman Kopi
Karena pentingnya zona agro-ekologis bagi pertumbuhan tanaman, maka masalah ini telah mendapat perhatian luas dari badan internasional seperti FAO. Karena, FAO telah membentuk suatu proyek yang disebut “ agro-ecological zones project” yang bertugas membuat penilaian tentang persyaratan – persyaratan ekologis beberapa tanaman penting berdasarkan dua kriteria, yaitu (i) suhu udara; (ii) lamanya masa pertumbuhan.
Kopi Arabika (Coffea arabica) Beberapa sifat penting Kopi Arabika :
· Rata-rata produksi sedang(4,5-5ku kopi beras/ha/th), tetapi mempunyai harga dan kualitas yang relatif lebih tinggi dari kopi lainnya. Bila dikelola secara intensif produksinya bisa mencapai 15-20 ku/ha/th. Rendemen ± 18%.
Beberapa varietas kopi yang termasuk kopi arabika dan banyak diusahakan di Indonesia antara lain; Abesinia, Pasumah, Marago Type dan Congensis. Masing-masing varietas tersebut mempunyai sifat agak berbeda dengan yang lainnya. Tabel I. Jenis-Jenis Kopi yang termasuk Golongan Arabika :
|
Kopi Robusta (Coffea Robusta)
Beberapa sifat penting kopi robusta :
- Resisten terhadap penyakit HV
- Tumbuh pada ketinggian 400-700 m dpl, tetapi masih toleran pada ketinggian kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21-24° C
- Daerah yang bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut, dengan 3-4 kali hujan kiriman
- Produksi lebih tinggi daripada kopi arabika dan liberika (rata-rata ± 9 – 13 ku kopi beras/ha/th). Dan bila dikelola secara intensif bisa berproduksi 20 ku/ha/th.
- Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi daripada kopi liberica.
- Rendemen ± 22 %
Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain Quillou, Uganda, dan Chanephora dengan sifat-sifat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Beberapa Jenis Kopi Robusta dan Sifat-sifatnya
Varietas | Sifat |
Quillou Uganda Canephora |
|