Selasa, 17 Januari 2012

PENELITIAN SAMBILOTO



PENGARUH UMUR PANEN TERHADAP VIABILITAS BENIH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKSI TERNA SAMBILOTO

 by: Fyanwiwiet

Abstrak
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap viabilitas benih  sambiloto (Andrographis paniculata Nees) adalah waktu panen. Berdasarkan permasalahan tersebut kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh umur panen terhadap viabilitas benih serta hubungannya dengan produksi terna sambiloto

Pendahuluan
Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu tumbuhan obat yang telah lama digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.
Berbagai khasiat tanaman sambiloto antara lain untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi kuman, anti diare, demam, anti fertilitas, gangguan lever, dan anti bakteri
Daun dan cabang sambiloto mengandung senyawa kimia di antaranya laktone yang terdiri dari deoxy andrographolide, andrographolide (zat pahit), neoandrographolide, 14-deoxy-11, 12 didehydroandrographolide dan  homoandrographolide. Flavonoid dari akar mengandung polymethoxyflavone, andrographin, panicolin, dan banyak lainnya.
 Zat aktif andrographolide terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksik).

Bahan dan Metode
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan (KP).Cimanggu dan Laboratorium Benih Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, mulai Maret 2005 –Maret 2006. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan 10 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu 10 tingkat umur panen benih (18, 21, 22,23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 29) hari setelah anthesis (HSA).Bahan tanaman yang digunakan adalah 1 nomor aksesi sambiloto Cimanggu (M9).
Pengamatan viabilitas benih setiap umur panen dilakukan dalam bak perkecambahan dengan media tanah + pupuk kandang + kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1, dengan mengecambahkan sebanyak 50 butir benih setiap perlakuan dan ulangan. Parameter yang diamati adalah daya berkecambah, dan kecepatan tumbuh.

Tidak ada komentar: