Kamis, 07 Juli 2011

PEMANFAATAN TANAMAN SIRSAK SEBAGAI BAHAN PESTISIDA ALAMI

Oleh :

SOFYAN WIWIET SANTIKO
132060015/PA


 







JURUSAN AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
YOGYAKARTA
2010

Pendahuluan
                Hama merupakan hal yang paling menakutkan bagi petani, namun setelah ditemukan cara untuk memberantasnya maka sampai saat ini para petani tidak lagi takut dan khawatir akan hama. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memberantas hama mulai dari cara sederhana hingga cara yang paling modern. Salah satu cara yang modern adalah menggunakan pestisida sebagai cara untuk menghilangkan hama pada tanaman. Pestisida mulai digunakan sebagai alat untuk memberantas hama dimulai sejak era tahun 80-an. Pestisida dapat berupa insektisida, fungisida, bakterisida, dan lain – lain. Namun pada tahun 1985 melalui beberapa riset atau penelitian pestisida memiliki dampak negatif yang diantaranya adalah menyebabkan keracunan bagi manusia, pada ternak, polusi terhadap lingkungan, dan hama sendiri menjadi resisten. Di Indonesia sendiri untuk dampak negatif dari pestisida telah banyak ditemukan.
Pestisida Turunkan Jumlah Sperma
                Penelitian terbaru yang dilakukan para pakar kesehatan dari Argentina dan Perancis menemukan bahwa laki – laki yang sering berinteraksi dengan pestisida dan bahan kimia yang lain dapat mengalami masalah dalam hal kesuburan reproduksinya.
                Dikatakan bahwa pestisida dan zat pelarut kimia lainnya dapat menurunkan jumlah produksi sperma, artinya gejala ini akan meningkatkan level infertilitas pada kaum laki – laki.
                Para peneliti mengambil sampel warga argentina sebanyak 225 laki – laki yang ada diwilayah pertanian produktif. Mengapa Argentina? Ini dikarenakan negara ini yang paling banyak menggunakan pestisida. Hasilnya sangat mengejutkan ternyata semua laki – laki yang diteliti ini pernah berurusan dengan klinik infertilitas antara tahun 1995 – 1998.
                Sebenarnya para peneliti tidak menutup adanya kemungkinan faktor lainnya yang mungkin saja memberi kontribusi pada masalah infertilitas ini. Namun para peneliti yakin bahwa para pria yang sering berinteraksi dengan pestisida akan menurun dalam jumlah memproduksi sperma.
                Dr. Lug Multigner peneliti dari lembaga INSERM menyatakan bahwa hasil penelitian ini memunculkan dugaan bahwa pestisida memiliki efek racun pada testikel atau kelenjar seks lainnya.
                Testikel merupakan salah satu organ tubuh yang paling mudah terserang oleh faktor lingkungan, fisik, dan kimia.
Pemanfaatan Tanaman Sebagai Pestisida Alami
       Ada banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pestisida nabati atau alami ini. Salah satunya adalah dari tanaman sirsak, sirsak dapat digunakan sebagai bahan pembuat pestisida karena memiliki senyawa annonain dan asetogenin yang berfungsi sebagai insektisida atau pestisida. Senyawa ini terletak pada bagian tanaman sirsak yaitu biji dan daunnya. Kedua bagian tanaman tersebut mampu memberantas ulat, hama gudang dan hama lainnya dan juga khusus pada biji sirsak selain mampu memberantas hama, biji ini mampu mencegah akar gada pada kubis (Anonim,1999).
                Adapun cara pembuatan dari daun dan biji sirsak untuk menjadi pestisida nabati atau alami. Untuk daun dari sirsak ada dua metode, yaitu yang pertama adalah dari daun segar dan dari daun kering.
Proses Pembuatan Pestisida Alami Dari Daun Segar Sirsak
       Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan pestisida alami dari daun sirsak yang segar ini, yaitu :
                Bahan :
1.       Daun Basah (Segar) : 50 – 100 lembar
2.       Sabun Colek : 15 gram
3.       Air : 5 liter
Alat :
1.       Lumpang dan Alu
2.       Saringan
3.       Ember
4.       Gelas ukur
 Cara Pembuatan: 
Daun Sirsak ditumbuk halus
Siapkan ember yang berisi campuran 5 liter air dan 15 gram sabun colekKemudian masukkan daun sirsak yang telah ditumbuk dan campur bersama 5 liter air dan 15 gram sabun colek kemudian endapkan semalam atau 12 jam
Kemudian larutan yang sudah tercampur dalam ember, semuanya disaring dengan saringan atau kain halus (setiap 1 liter cairan yang sudah disaring diencerkan menjadi 10 liter dengan menambahkan 9 liter air)
Kemudian setelah siap, disemprotkan cairan pestisida tersebut ke seluruh tanaman yang terkena serangan hama khususnya untuk pestisida dari daun segar ini adalah tanaman cabai yang terkena serangan hama thrips (keriting), dan penyakit layu daun
Proses Pembuatan Pestisida Alami Dari Daun Kering Sirsak
       Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan pestisida alami dari daun sirsak yang kering ini, yaitu :
                Bahan :
1.       Daun yang sudah kering dan dibuat serbuk halus : 100 gram
2.       Sabun Colek 5 gram
3.       Air 5 liter
Alat :     
1.   Lumpang dan Alu
                2.   Saringan
                3.   Ember
                4.   Gelas Ukur
Proses Pembuatan:
Daun sirsak yang baru dipetik kemudian dikering anginkan selama 3 hari
Setelah kering angin, daun kemudian ditumbuk halus hingga mencapai kurang lebih sebanyak 100 gram
Siapkan ember yang berisi campuran sabun colek sebanyak 5 gram dan air sebanyak 5 liter
Masukkan daun kering yang sudah ditumbuk ke dalam ember dan dicampur dengan cara diaduk bersama sabun colek dan air, kemudian diendapkan semalam atau selama 12 jam
Kemudian disaring menggunakan saringan atau kain halus
Kemudian disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama thrips dan layu daun

Tidak ada komentar: