1. Judul : PENGARUH MACAM MEDIA SEMAI DAN LAMA PERENDAMAN AUKSIN SINTETIK TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN AWAL BIBIT PEPAYA GUNUNG (Carica pubescens Lanne & K. Koch.)
2. Latar Belakang :
Tanaman pepaya gunung (Carica pubescense Lanne & K. Koch.) merupakan tanaman buah yang terkenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Tanaman ini cocok ditanam di daerah tropik dan subtropik (Teixeira da Silva et al, 2007). Daging buah tanaman tersebut lunak dengan warna oranye atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena mengandung banyak provitamin A dan vitamin C, juga mineral kalsium (Kalie, 1983).
Menurut Kalie (2003), perbanyakan tanaman pepaya dapat dilakukan dengan cara sambung, cangkok ataupun biji. Perbanyakan dengan cara sambung masih jarang dilakukan oleh petani atau penangkar bibit karena memerlukan tanaman untuk batang bawah dalam jumlah banyak. Perbanyakan dengan cangkok juga belum banyak diterapkan mengingat pelaksanaan relatif sulit, oleh karena itu perbanyakan dengan biji menjadi alternatif termudah untuk mengembangbiakkan tanaman buah ini. Biji dapat ditanam langsung dikebun atau disemai terlebih dahulu pada persemaian atau polibag. Akan tetapi perbanyakan dengan biji waktu perkecambahannya sering tidak seragam sehingga diperoleh tanaman yang tidak seragam.
Pembentukan akar merupakan faktor awal yang sangat penting dalam perkecambahan. Biji yang telah memiliki akar mempunyai kemampuan untuk tumbuh lebih baik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan akar adalah media semai. Media semai merupakan tempat untuk mengecambahkan benih. Media semai untuk perkecambahan harus memenuhi syarat antara lain struktur remah yaitu perbandingan pori mikro dan makro seimbang sehingga tidak menghambat pertumbuhan akar serta mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
a. Tujuan :
1. Menentukan interaksi antara macam media semai dan lama perendaman dalam suatu auksin sintetik dalam pengaruhnya terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit pepaya.
2. Menentukan media semai yang memberikan pengaruh terbaik terhadap keseragaman perkecambahan dan pertumbuhan bibit pepaya.
3. Menentukan lama perendaman dalam suatu auksin sintetik yang memberi pengaruh terbaik terhadap keseragaman perkecambahan dan pertumbuhan bibit pepaya.
b. Manfaat :
1. Penelitian ini berguna bagi penulis sehingga dapat mengimplementasikan pengetahuannya dalam usaha meningkatan pertumbuhan awal bibit pepaya gunung.
2. Petani dapat menambah wawasan tentang pemberian perendaman dalam suatu auksin sintetik yang memberi pengaruh terbaik terhadap keseragaman perkecambahan dan pertumbuhan pepaya gunung.
3. Hasil penelitian juga dapat menjadi bahan acuan penelitian selanjutnya
c. Hipotesis :
Campuran media semai tanah dan pupuk kandang sapi serta perendaman selama 2 jam dalam suatu auksin sintetik dapat berpengaruh terhadap keseragaman perkecambahan dan pertumbuhan bibit papaya gunung
Benih pepaya yang digunakan adalah pepaya gunung lokal Dieng yang sudah beradaptasi cukup lama di Wonosobo yang termasuk spiesies Carica pubescens. Carica dieng mempunyai bentuk bulat agak panjang, daging buah berwarna oranye kekuningan dan rasanya manis (Rukmana, 1995).
b. Auksin Sintetik :
Auksin sintetik merupakan auksin yang dibuat oleh perusahaan. Auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang mempengaruhi pemanjangan sel dengan cara kerja menyangkut perubahan dari plastisitas dinding-dingding sel (Koesriningroem dan Setyati, 1979). Atonik merupakan salah satu merk dagang yang mengandung zat pengatur tumbuh auksin. Atonik merupakan larutan pekat, bebas dari racun sehingga tidak berbahaya terhadap manusia dan hewan. Atonik dapat aktif merangsang bagian tumbuhan seluruh jaringan secara biokimiawi dan langsung meresap melalui akar, batang dan daun. Dengan pemakaian sesuai anjuran atonik tidak memberikan pengaruh negatif
c. Media Semai :
Media tumbuh tanaman adalah tempat tumbuh tanaman dan tempat penyimpanan hara dan air yang diperlukan untuk pertumbuhan. Media tumbuh yang baik harus memenuhi persyaratan antara lain tidak menjadi sumber penyakit, tidak lekas melapuk, mempunyai aerasi yang baik, mampu menyimpan air dan zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan serta relatif murah (Bahar dan Dyah, 1994). Media semai untuk pembibitan tanaman pepaya adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 atau 2:1 (Rukmana, 1995)
4. Bahan dan Metode :
Bahan penelitian yang digunakan adalah benih tanaman pepaya gunung (Carica pubescens Lanne & K. Koch), tanah, pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing, kandang ayam dan Atonic
Alat yang digunakan adalah polybag, penggaris, timbangan, oven, kertas label, cethok, dan alat tulis.
c. Metode Penelitian :
a. Faktor I adalah macam media semai, terdiri atas:
S1 = tanah
S2 = tanah : pupuk kandang sapi (1:1)
S3 = tanah : pupuk kandang kambing (1:1)
S4 = tanah : pupuk kandang ayam (1:1)
b. Faktor II adalah lama perendaman, terdiri atas:
A1 = tanpa direndam dalam atonik
A2 = direndam dalam atonik selama 1 jam dengan konsentrasi 1 ml/L
A3 = direndam dalam atonik selama 2 jam dengan konsentrasi1 ml/L
A4 = direndam dalam atonik selama 3 jam dengan konsentrasi1 ml/L
Berdasarkan kedua faktor tetrsebut, maka diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan terdapat 5 populasi dan masing- masing kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 240 polibag sebagai satuan percobaan.
5. Daftar Pustaka :
Rukmana, R., 1994 Pepaya Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta
Suryaningsih, E. 2006. Pengaruh Macam Zat Pengatur Tumbuh dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Lada (Piper ningrum L.). Skripsi S1. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta
Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. PT. RajaGrafindo. Persada. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar